Kecerdasaan Agresif: Sebuah Refleksi Kunjungan ke Tepi Barat

Di Nablus, setiap jalan sepertinya memiliki salon rambut pria. Jumlahnya ada ribuan. Kebanyakan dari mereka tetap buka sampai setidaknya pukul dua malam; seringkali selain masjid, tempat ini adalah satu-satunya tempat yang masih terang dan buka pada pukul dua malam; dan sepertinya setiap kali Anda melewati salah satunya, kemungkinan besar ada empat atau lima pria muda berpenampilan rapi berkumpul di dalam, mengamati seseorang yang rambutnya sedang dipotong. Anehnya, salon rambut wanita sepertinya tidak ada sama sekali. Kadang-kadang Anda melihat poster iklan kosmetik dan produk rambut wanita yang mengesankan; sering kali, wanita-wanita tersebut berambut pirang (banyak juga warga Palestina di Nablus yang berambut pirang; bahkan anak-anak), namun tidak ada toko/salon rambut wanita di sana.

Saya bertanya kepada seorang teman mengapa hal ini terjadi. Dia menjelaskan bahwa meskipun masyarakat Palestina secara tradisional dianggap sebagai masyarakat Arab paling liberal setelah Beirut, dan wanita muda tidak pernah pergi dengan rambut tertutup, keadaan mulai berubah pada tahun 90an dengan kebangkitan politik Hamas. Namun dalam kasus salon rambut wanita, ada faktor lain yang lebih mendesak. Pada tahun 80-an, agen intelijen Israel mulai memanfaatkan keberadaan salon-salon tersebut untuk membumbui teh manis mereka dengan obat-obatan penenang, dan kemudian mengambil foto telanjang wanita yang tak lagi sadar untuk kemudian memeras suami mereka agar menjadi kolaborator atau informan intelejen Israel. Walau sekarang salon wanita kembali buka, tapi ia tidak terlihat dari jalanan, dan para wanita tidak lagi menerima teh dari orang asing. Continue reading Kecerdasaan Agresif: Sebuah Refleksi Kunjungan ke Tepi Barat

Apa Itu Dispositif (Aparatus)?

Filosofi Foucault sering disajikan sebagai analisis konkret tentang “dispositif” atau aparatus. Tapi apa itu aparatus? Pertama-tama, ia adalah sebuah unting, sebuah keseluruhan multilinear. Ia terdiri dari bentuk-bentuk dengan sifat yang berbeda. Bentuk-bentuk aparatus tidak melingkari atau mengelilingi sistem yang masing-masing bersifat homogen, di dalam tubuh aparatus mengandung banyak hal, seperti  objek, subjek, bahasa, dll. Tetapi ia mengikuti arah, menelusuri proses yang selalu tidak seimbang, yang terkadang bergerak berdekatan dan juga terkadang saling menjauh.

Continue reading Apa Itu Dispositif (Aparatus)?

Feminisme dan Anarkisme Terorganisir

Dokumen ini diproduksi oleh Koordinator Anarkis Brasil [Coordenação Anarquista Brasileira] (CAB), sekelompok organisasi anarkis yang bekerja sama di seluruh Brasil. Diterjemahkan dan dicetak ulang di sini dengan izin dari organisasi saudara-saudari kami yang berpartisipasi dalam CAB.

Dokumen ini juga menjadi titik awal api dalam diskusi baru-baru ini tentang feminisme di dalam Black Rose / Rosa Negra. Kami berharap dengan membuat teks ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia (sejauh ini) untuk pertama kalinya, kami dapat meningkatkan jangkauan dan dampaknya.

Diterjemahkan oleh Enrique Guerrero-López (Bahasa Portugis ke Inggris) dan Bandisyah (Bahasa Inggris ke Indonesia)

Konsepsi Feminisme Kami dari Perspektif Anarkisme Terorganisir

Para wanita yang merupakan bagian dari organisasi yang membentuk Brazilian Anarchist Coordinator (CAB) melihat diri kami sebagai bagian dari tradisi panjang wanita anarkis yang telah mengecam dan berjuang secara radikal melawan penindasan gender; oleh karena itu, penindasan terhadap kelas pekerja juga menjadi perhatian kami. Kami adalah bagian dari banyak, banyak perempuan anarkis yang, meskipun mereka telah terhapus oleh sejarah yang dibuat oleh para pemegang status quo, hinggs menghadapi kekerasan yang kami hadapi sebagai wanita; wanita yang telah membimbing cara-cara baru untuk mencintai dan telah mempermasalahkan model keluarga borjuis yang kini merupakan dasar dari sistem; wanita yang bereaksi terhadap kekerasan machois, seringkali datang dari rekan mereka sendiri; wanita otodidak, yang mempromosikan keaksaraan dan membayangkan pendidikan yang membebaskan, yang bertindak dalam pers dengan membuat dan menulis di surat kabar libertarian; dan wanita-wanita yang mengangkat senjata! Para wanita yang tak kenal takut dan pembangkang ini berjuang melawan sistem yang menindas untuk kehidupan yang bermartabat dan bebas dan menabur benih pembebasan di seluruh dunia. Ada banyak pejuang wanita anonim yang terhapus dalam sejarah yang didominasi dan ditulis oleh pria. Ada banyak yang telah pergi sebelum kita, banyak yang kini tidak lagi bersama kita. Kami membawa warisan mereka di dalam diri kami.

Continue reading Feminisme dan Anarkisme Terorganisir

Bagaimana Anarkisme Bekerja?

Saya seorang anarkis yang berarti saya ingin menghapus kapitalisme dan negara demi asosiasi bebas dan produksi bebas. Menanggapi hal ini, orang sering bertanya kepada saya tentang bagaimana masyarakat anarkis akan menyelesaikan semua jenis masalah sosial yang berbeda. Orang-orang berkomentar, seperti bagaimana anarkisme akan mengatur perawatan kesehatan? Bagaimana tanggapan masyarakat anarkis terhadap orang-orang yang mengemudi dalam keadaan mabuk? Bagaimana masyarakat anarkis akan berurusan dengan scientology atau kultus berbahaya lainnya? Apa yang akan terjadi pada para pembunuh? Dan seterusnya dan seterusnya.

Continue reading Bagaimana Anarkisme Bekerja?

Anarkisme dan Demokrasi

Anarkisme adalah gerakan sosial yang menganjurkan penghapusan segala bentuk dominasi dan eksploitasi demi masyarakat yang berdasarkan kebebasan, kesetaraan dan kooperasi. Para anarkis berpendapat bahwa tujuan ini hanya dapat dicapai jika struktur hierarkis sosial — kapitalisme dan negara dihapuskan — dan digantikan oleh masyarakat sosialis yang diorganisir melalui asosiasi bebas yang bersifat horizontal. Melakukannya membutuhkan transformasi mendasar dalam bagaimana organisasi terstruktur dan keputusannya dibuat. Kapitalisme dan negara adalah piramida hierarki di mana pengambilan keputusan mengalir dari atas ke bawah. Mereka didasarkan pada pembagian antara minoritas yang memonopoli kekuasaan dalam pengambilan keputusan dan mengeluarkan perintah, dan mayoritas yang tidak memiliki kekuatan dalam pengambilan keputusan yang nyata dan pada akhirnya harus mematuhi perintah atasan mereka. Struktur sosial horizontal, sebagai perbandingan, adalah struktur di mana orang-orang secara kolektif mengelola sendiri dan menentukan bersama organisasi secara setara. Dalam masyarakat anarkis tidak akan ada tuan atau subjek.

Kaum anarkis modern sering menggambarkan anarkisme sebagai demokrasi tanpa negara. Lorenzo Kom’boa Ervin, pada tahun 1993 berpendapat bahwa “tidak ada demokrasi atau kebebasan di bawah pemerintahan — baik di Amerika Serikat, China atau Rusia. Kaum anarkis percaya pada demokrasi langsung oleh rakyat sebagai satu-satunya jenis kebebasan dan pemerintahan sendiri” (Ervin 1993. Lihat Milstein 2010, 97–107). Mungkin pendukung paling terkenal dari posisi ini adalah David Graeber. Pada tahun 2013 Graeber berpendapat bahwa “Anarkisme tidak berarti negasi demokrasi”. Alih-alih mengambil “prinsip-prinsip inti demokrasi untuk kesimpulan logis mereka” dengan mengusulkan bahwa keputusan kolektif harus dibuat melalui “bentuk non-hierarkis demokrasi langsung”. Dengan “demokrasi” Graeber berarti setiap sistem “permusyawaratan kolektif” berdasarkan “partisipasi penuh dan setara” (Graeber 2013, 154, 27, 186)

Dukungan terhadap demokrasi langsung ini bukanlah posisi universal di antara kaum anarkis modern. Sejumlah besar anarkis berpendapat bahwa anarkisme pada dasarnya tidak sesuai dengan, atau setidaknya berbeda dari, demokrasi. Argumen dasar mereka adalah bahwa demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat atau mayoritas, sementara anarkisme menganjurkan penghapusan semua sistem pemerintahan. Kata anarkisme sendiri berasal dari kata kerja Yunani kuno anarchos, yang berarti tanpa penguasa. Dalam demokrasi, keputusan ditegakkan pada setiap orang dalam wilayah tertentu melalui mekanisme paksaan yang dilembagakan, seperti hukum, tentara, polisi, dan penjara. Pembela demokrasi menganggap penegakan koersif ini sah karena keputusan dibuat secara demokratis, seperti setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Karena penegakan koersif seperti itu dianggap tidak sesuai dengan komitmen anarkisme terhadap asosiasi bebas, maka anarkisme tidak menganjurkan demokrasi. (Gordon 2008, 67–70; Crimethinc 2016).

Continue reading Anarkisme dan Demokrasi

Segala Hal Adalah Ketiadaan Bagiku

Max Stirner bukanlah materialis sejarah, namun di sinilah saya, menulis esai tentang komunisme Stirner. Apa yang memotivasi gerakan ini? Pertama-tama, mengingat bahwa kita sekarang berada di akhir sejarah, mungkin ada baiknya kita melihat beberapa gagasan awal secara mendalam. Pada tahun 1840-an, Jerman dipenuhi dengan kritik teoretis terhadap masyarakat borjuis modern, sementara Prancis berkembang dengan pemberontakan praktis menentangnya. Adalah kejeniusan Stirner untuk menyerang kritik teoretis Jerman terhadap masyarakat karena tidak lain adalah bentuk perkembangannya yang sekular dan liberal. Dan adalah kejeniusan Marx untuk menempatkan dan meletakkan kritik Stirner dalam bidang historis hubungan sosial produksi dan antagonisme kelas.

Kedua, Marx mengembangkan “konsepsi materialis tentang sejarah” dalam The German Ideology sekitar tahun 1845. Tapi bagaimana dia melakukannya? Meskipun dia sudah memiliki penjelasan filosofis yang berkembang tentang alienasi dan private properti, baru setelah dia menanggapi The Ego and its Own [Der Einzige und sein Eigentum] karya Stirner tahun 1844, kritik filosofis-politik menjadi benar-benar historis, mewariskan kita dengan moniker mengerikan di mana kita masih berkumpul hari ini, “materialisme historis.” Jika pembacaan Stirner memberi umat manusia senjata kritik materialis sejarah, lalu apa lagi yang bisa diberikannya kepada kita hari ini? Apakah ada cara untuk membaca Stirner lagi, seperti yang pertama kali dilakukan Engels ketika dia menulis kepada Marx pada 19 November 1844, bahwa: “Jelas Stirner adalah yang paling berbakat, mandiri dan pekerja keras ‘Bebas’, tetapi untuk semua yang dia jatuhkan dari idealistis menjadi abstraksi materialistis dan berakhir dalam kebingungan.” (Engels, 1982: 13)

Continue reading Segala Hal Adalah Ketiadaan Bagiku

Malam Iblis: Tentang Semangat Halloween yang Tak Bisa Dikendalikan

Sebelum taring plastik dan darah palsu, 31 Oktober adalah hari pemberontakan; sejarah Halloween mencakup lima ratus tahun dan terjadi di dua benua, menampilkan pemberontakan kaum pagan di Kepulauan Inggris Abad Pertengahan, perburuan penyihir di Eropa, migrasi Orang Irlandia ke Amerika, dan pembakaran yang meluas di Detroit pada 1980-an.

Continue reading Malam Iblis: Tentang Semangat Halloween yang Tak Bisa Dikendalikan

Perlawanan Antikolonial dan Paradigma PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê)

Situasi di Amerika Latin dan Afrika sangat mirip, dalam banyak hal, dengan Timur Tengah. Kesamaan ini ada karena eksploitasi yang tidak manusiawi oleh negara-bangsa Eropa pada masa ekspansi kolonialis dan imperialis mereka. Sejak awal “penemuan” benua Afrika dan Amerika, masyarakat asli telah menderita dari intervensi eksternal negara-negara kapitalis dan kepentingan ekonomi mereka, yang dimotivasi oleh monopoli. Karena proses pemusnahan dan asimilasi yang dilakukan di kedua benua, konsekuensi dari masa mengerikan ini dapat dilihat hingga saat ini.

Continue reading Perlawanan Antikolonial dan Paradigma PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê)

Chiapas di Ambang Perang Saudara, Komunike dari EZLN

September 19, 2021

Untuk orang-orang Meksiko:

Untuk orang-orang di dunia:

Untuk Jaringan Perlawanan dan Pemberontakan:

Pertama: Pada 11 September 2021, dini hari, ketika delegasi udara Zapatista berada di Mexico City, anggota ORCAO – organisasi paramiliter yang melayani pemerintah negara bagian Chiapas – menculik compañeros Sebastián Nuñez Pérez dan José Antonio Sánchez Juárez, otoritas otonom dari Dewan Pemerintahan Patria Nueva [Tanah Air Baru], Chiapas.

Continue reading Chiapas di Ambang Perang Saudara, Komunike dari EZLN